Sabtu, 28 September 2019

KETIKA RIBA MENGGURITA, KITA MAKIN SENGSARA


BAGIAN KEDUA: MACAM-MACAM RIBA

Oleh: Syaikh ‘Isa bin Ibrahim ad-Duwaisy

Imam ‘Ali bin Husain bin Muhammad atau yang lebih dikenal dengan sebutan as-Saghadi, menyebutkan dalam kitab an-Nutf bahwa riba menjadi tiga bentuk yaitu:

1. Riba dalam hal peminjaman.
2. Riba dalam hal hutang.
3. Riba dalam hal gadaian.

A. Riba Dalam Hal Pinjaman
Bentuk riba dalam hal pinjaman ada dua sifat (gambaran):

1. Seseorang meminjam uang 10 dirham tetapi harus mengembalikan 11 atau 12 dirham dan lain sebagainya.

2. Ia mengambil manfaat (keuntungan) pribadi dengan pinjaman tersebut, yaitu dengan cara si peminjam harus menjual barang miliknya kepadanya dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran atau ia harus menyewakan barang itu kepadanya atau memberinya atau ia (si peminjam) harus bekerja untuk si pemberi pinjaman dengan pekerjaan yang membantu urusan-urusannya atau ia harus meminjamkan sesuatu kepadanya atau ia harus membeli sesuatu darinya dengan harga yang lebih mahal dari harga pasaran atau ia harus menyewa suatu sewaan darinya, dan begitu seterusnya.

Sifat (gambaran) riba yang pertama misalnya, seseorang meminta kepada orang lain sejumlah uang dengan cara meminjam, ia meminta darinya sebanyak 10.000 riyal, lalu Ahmad (si pemberi pinjaman) berkata, “Engkau harus mengembalikan uang pinjaman itu kepada saya sebesar 11.000 riyal,” atau ia berkata, “Engkau harus memberi saya tambahan walaupun sedikit.” Maka inilah riba dan hukumnya haram. Dan masuk dalam kategori ini pinjaman dari bank-bank dengan memberikan tambahan sebagai imbalan pinjaman yang ia terima.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat keberuntungan.” [Ali ‘Imran/3: 130]

Abu Bakar al-Jashshash rahimahullah berkata, “Riba yang dulu dikenal dan dilakukan oleh orang-orang Arab hanyalah berupa pinjaman dirham dan dinar sampai batas waktu tertentu dengan memberikan sejumlah tambahan dalam pinjaman sesuai dengan kesepakatan mereka. Ini adalah riba nasi-ah dan riba seperti ini sangat masyhur di kalangan orang Arab pada masa Jahiliyyah, dan ketika al-Qur-an turun, maka datanglah pengharaman ini.

Sifat (gambaran) yang kedua misalnya, si pemberi pinjaman mengambil manfaat (keuntungan) pribadi dari pinjaman yang ia berikan.

Misalnya, seseorang meminjam sejumlah uang dari orang lain, lalu Muhammad (si pemberi pinjaman) meminta kepada orang tersebut agar ia menjual sesuatu miliknya kepadanya atau memberinya sesuatu ataupun yang lainnya sebagai imbalan dari pinjaman yang ia berikan kepadanya. Maka ia telah mengambil keuntungan pribadi dari pinjamannya, dan ini termasuk riba.

B. Riba Dalam Hal Hutang
Bentuk riba kedua ialah riba dalam hal hutang, yaitu seseorang menjual barang kepada orang lain dengan cara diakhirkan pembayarannya, ketika waktu pembayaran tiba si pemberi hutang memintanya untuk segera melunasi hutangnya dengan berkata, “Berikan aku tambahan beberapa dirham,” maka perbuatan ini juga termasuk riba.

Misalnya seseorang meminjam uang dari orang lain sebesar 10.000 riyal dan akan dibayar pada waktu tertentu (sesuai dengan kesepakatan). Ketika waktu pembayaran hutang telah tiba, ia tidak mampu untuk membayarnya, lalu ia (si pemberi pinjaman) berkata kepadanya, “Engkau bayar hakku sekarang atau engkau harus memberiku tambahan atas 10.000 riyal yang engkau pinjam dan waktu pembayarannya akan diakhirkan lagi.” Maka ini juga termasuk riba.

C. Riba Dalam Pegadaian
Bentuk riba yang ketiga ialah riba dalam pegadaian. Riba dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat dari para ulama رحمهم الله.

KETIKA RIBA MENGGURITA, KITA MAKIN SENGSARA

BAGIAN PERTAMA: PENGERTIAN RIBA*

Oleh: Syaikh ‘Isa bin Ibrahim ad-Duwaisy

Pengertian Riba
Dalam kamus Lisaanul ‘Arab, kata riba diambil dari kata رَبَا. Jika seseorang berkata رَبَا الشَّيْئُ يَرْبُوْ رَبْوًا وَرَبًا artinya sesuatu itu bertambah dan tumbuh. Jika orang menyatakan أَرْبَيـْتُهُ artinya aku telah menambahnya dan menumbuhkannya.

Dalam al-Qur-an disebutkan:

وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ

“…Dan menyuburkan sedekah…” [Al-Ba-qarah/2: 276]

Dari kata itu diambillah istilah riba yang hukumnya haram, Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah…” [Ar-Ruum/30: 39]

Maka dikatakan, رَبَا الْمَالُ (Harta itu telah bertambah).

Adapun definisi riba menurut istilah fuqaha’ (ahli fiqih) ialah memberi tambahan pada hal-hal yang khusus.

Dalam kitab Mughnil Muhtaaj disebutkan bahwa riba adalah akad pertukaran barang tertentu dengan tidak diketahui (bahwa kedua barang yang ditukar) itu sama dalam pandangan syari’at, baik dilakukan saat akad ataupun dengan menangguhkan (mengakhirkan) dua barang yang ditukarkan atau salah satunya.

Riba hukumnya haram baik dalam al-Qur-an, as-Sunnah maupun ijma’.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” [Al-Baqarah/2: 278]

Allah Ta’ala juga berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” [Al-Baqarah/2: 275]

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba…” [Ali ‘Imran/3: 130]

Dalam as-Sunnah banyak sekali didapatkan hadits-hadits yang mengharamkan riba. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu, ia berkata:

لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُوْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ. وَقَالَ: هُمْ سَوَاءٌ.

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya dan dua saksinya,” dan beliau bersabda, “mereka semua sama.”

Dalam hadits yang sudah disepakati keshahihannya dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ! وَذَكَرَ مِنْهُنَّ: آكِلَ الرِّبَا.

“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran,” dan beliau menyebutkan di antaranya, “Memakan riba.”

Dan telah datang ijma’ atas haramnya riba.

Kamis, 26 September 2019

Maafkan Aku Al-Qur'an



Oleh : Wildan Nugraha

Jika kata-kata dari Al-Qur'an saja tidak bisa merubah diri kita... tidak bisa memotivasi kita.. Padahal Al-Quran itu datangnya dari Allah. Maka jika Allah saja enggak bisa membuat kita bangkit... gak membuat kita bisa termotivasi...


Kurang apa lagi?
Pahala dilipat gandakan. Dihamparkan. Huruf perhuruf berganti menjadi kebaikan-kebaikan..
Sampai disini mestinya kita mengerti...
Jangan jangan bukan kita yang tak punya waktu untuk membaca Al-Quran.. Tapi... Al-Quranlah yang tidak mau dibaca oleh kita.


Kita selalu mempunyai banyak waktu...
Tapi tidak dengan Al-Quran.


Yang kita baca saat sempat saja.
Yang kita renungi saat ada musibah saja.
Yang kita dekap saat ada maunya saja.
Yang dengarnya hanya hitungan jari saja.
Yang bersamanya tak tahan kita lama-lama.


Maka inilah alquran sumber kemuliaanmu.
Masih mau abai sama Al-Quran?
Kalaupun sudah membacanya.. periksa lebih dalam lagi.. berapa kau habiskan waktu bersamanya.


Maafkan Aku Alquran..
Belum bisa menjadi sahabat karibmu..

Mari perbanyak membaca Al-Quran, Jangan lupa baca surah Al-Kahfi di hari Jumat yang berkah ini.

Selasa, 24 September 2019

SEKILAS TENTANG AL-FATIHAH


Serial Tadabbur : Qs Al-Fatihah Part 2

Allah memberi nama lain surat Al-Fatihah Assabul Matsani (7 ayat yang diulang-ulang)

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ سَبۡعٗا مِّنَ ٱلۡمَثَانِي وَٱلۡقُرۡءَانَ ٱلۡعَظِيمَ
Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung.

- Sura Al-Hijr, Ayah 87

Bukti pengulangan yang banyak tersebut dapat dilihat, jika sehari kita membaca 17 kali maka sebulan terbaca 510 kali. Setahun terbaca 6.120 kali, dalam jangka waktu 10 tahun terbaca 61.200 kali. Subhanallah.

Semangat inilah yang harus selalu dihidupkan saat kita menghafal Al-Qur'an. Yaitu siap membaca Al-Qur'an seluruhnya ribuan kali, agar tidak jomplang dengan Al-fatihah, bukan sibuk memikirkan kapan hafal? tapi kalan bisa terbaca ribuan kali dan bertahan dalam puluhan tahun seperti kita membaca Al-Fatihah.

Prestasi sesungguhnya dalam menghafal Al-Quran bukan semata-mata terletak pada hasilnya, namun yang paling utama terletak pada kesabaran dalam ketaatan tilawah Al-Quran yang mencapai ribuan kali dalam waktu sekian tahun, yang menghiasi waktu dan kehidupan kita disisi Allah.

Jadi Alfatihah mengajarkan kepada kita, jika ingin merasakan nikmatnya Al-Quran, maka perbanyak membacanya berulang-ulang sebanyak angka kita membaca Al-Fatihah.

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبٗا مُّتَشَٰبِهٗا مَّثَانِيَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.

- Sura Az-Zumar, Ayah 23

Inilah pentingnya mengapa kita selalu berdua ;

Warzuqnaa Tilawatahu Anaa Allail wa anaa an-nahar. 
"Yaa Allah berikanlah rezeki kepadaku mampu membacanya sepanjang malam dan sepanjang siang" Artinya berikanlah kekuatan kepadaku membaca Al-Qur'an sebanyak banyaknya. 

Angka 7 dalam surat Alfatihah merupakan angka pilihan Allah. yang selarah dengan jumlah hari, jumlah thawaf, jumlah pintu neraka jahannam, jumlah ashabul kahfi, jenis manusia yang akan dinaungi Allah, Ibrahnya adalah bahwa syariat Islam banyak memilih angka 7 dalam berbagai ajarannya, sehingga Al-Quran sebagai mukjizat dari Allah, juga menjadikan angka 7 sebagai jumlah ayat-ayat surah Al-fatihah.

Catatan yang paling besar dalam interaksi kita dengan Al-fatihah adalah : 

Seberapa besar, Al-Fatihah memberi dampak dan mewarnai iman, jiwa, pemikiran, hati bahkan fisik kita? setiap hari kita membacanya minimal dalam shalat wajib 17 kali. Bila digabung dengan shalat sunnah 34 kali, sehingga setahun Al-Fatihah terbaca sebanyak 12.240 kali. Dalam sepuluh tahun 122.400 kali. Dan kita pasti sudah melampaui angka tersebut. Mustahil jika tidak memberi efek positif dalam kehidupan manusia.

Minimnya dampak pendidikan bacaan      Al-Fatihah kita disebabkan 2 hal ;

1. Tidak khusyu dan tanpa penghayatan serta minimnya harapan-harapan dari Allah dibalik pembacaannya.

2. Tidak faham akan pesan-pesan yang teremplisit yang sangat luas dibalik ayat-ayat Al-Fatihah.

Bersambung....

****

Disarikan dari Buku; Energi Al-Fatihah karya KH Abdul Aziz Abdurrauf, Lc Al-Hafidz.

Rabu, 18 September 2019

BENARKAH SEORANG WANITA BISA MENYERET 4 GOLONGAN LAKI-LAKI KE DALAM API NERAKA?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

TIDAK ADA Dalil Syar'i dari Al-Qur'an Al-Karim maupun HADITS SHOHIH yang menunjukkan tentang adanya 4 Golongan Laki-laki (yaitu Ayah, Suami, Saudara Laki-laki dan Anak Laki-laki) yang ditarik ke dalam api Neraka oleh seorang Wanita.

Yang ada dalilnya ialah seseorang dimasukkan oleh Allah ke dalam api Neraka karena ia menjadi penyebab orang lain tersesat dari jalan Allah, seperti ia mengajak dan mendakwahi orang lain berbuat kesyirikan dan kekufuran kepada Allah, lalu ia mati dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan dosanya tersebut. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala di dalam surat Al-A'raaf, Ayat 38-39.

Semoga mudah dipahami dan menjadi Ilmu yang bermanfaat.

Wallahu a'lam bish-showab.. Wabillahi at-Taufiq.

RENUNGAN

                                      Bismillahirrohmannirrohim.                                                                                         
Mencari 1 yang hilang, lupa dengan 99 yang ada !

Alkisah ada seorang Raja yang sedang termenung melihat taman didepan istananya.

Ia gelisah karena tak pernah merasakan ketenangan dan sulit sekali menemukan kebahagiaan.

Kesehatannya mulai menurun karena ia mulai susah tidur karena banyaknya pikiran yang mengganggu.

Padahal selama ini ia tidur didalam kamar yang mewah dan menggunakan kasur yang empuk.

Ditengah lamunannya, sang Raja melihat seorang tukang kebun yang sedang bekerja sambil tertawa.

Setiap hari ia datang dengan senyuman dan pulang dengan keceriaan. 

Padahal gajinya sangat pas-pasan dan rumahnya begitu sederhana.

Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya.

Saat dia pulang keluarganya telah menunggu dengan hidangan makanan seadanya dan keluarga kecil ini pun makan dengan bahagia.

Raja pun heran melihat orang ini.

Ia memanggil penasihatnya yg bijak dan bertanya:
Hai penasihatku, telah lama aku hidup ditengah kegelisahan, padahal aku memiliki segalanya. Tapi ..., aku sungguh heran melihat tukang kebun itu.
Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya.
Kadang-kadang ia tertidur di bawah rindangnya pohon, seperti tak ada beban dalam hidupnya;  padahal ia tidak memiliki apa-apa !”

Si penasihat yg bijak tersenyum dan berkata, “Semuanya ditentukan dengan resep 99".

"Bila tukang kebun itu terkena resep ini, maka hidupnya akan gelisah dan ia tidak akan bisa tidur.”

 “Apa yang kau maksud dengan resep 99 ?
 tanya Raja

 “Besok malam perintahkan prajurit untuk mengantarkan hadiah kepadanya. Sediakan satu kotak uang dan tulislah 100 dinar. Namun isi lah kotak itu dengan 99 dinar saja.”

Raja pun menuruti saran dari penasihatnya.

Ketika hari mulai gelap, prajurit mengetuk pintu rumah tukang kebun ini dengan membawa hadiah.

Si tukang kebun membuka pintu rumahnya dan terkejut melihat prajurit membawa kotak hadiah.

Ini hadiah dari raja untukmu.” kata si prajurit.

Ya, sampaikan terima kasihku kepada raja.” jawab tukang kebun sambil kegirangan melihat kotak dengan tulisan 100 dinar. Belum pernah ia memiliki uang sebanyak itu.

Ia segera membawa masuk kotak itu dan menghitungnya bersama keluarga.

Namun ...
anehnya, jumlah uang didalam kotak itu hanya 99 dinar.

Dia pun menghitung ulang lagi, ulang lagi.., tapi tetap jumlahnya 99.

Dia yakin, pasti ada 1 uang yang jatuh. Dia pun mulai mencari-cari di sekitar pintu, tapi tak menemukan apa-apa. Akhirnya dia mencoba untuk menelusuri sepanjang jalan menuju istana. Semalaman ia mencari tapi tetap tidak menemukan apa-apa.

Matahari mulai terbit, Raja beserta penasihatnya menanti tukang kebun ini.
Tak berapa lama dia datang dengan wajah yang masam dan merengut.

Raja pun kaget dan bertanya pada penasihatnya, “Apa yang terjadi? Tak biasanya ia datang dengan wajah seperti ini !”

Penasihat raja menjawab,
“Duhai Raja, begitulah kehidupan. Kita memiliki banyak hal namun kita mencari yang tidak kita miliki.

Orang ini mendapatkan 99 dinar secara cuma-cuma namun ia sibuk mencari 1 dinar yang hilang. JadiM unculnya kegelisahan hati karena kita sibuk mencari sesuatu yang tidak kita miliki, sementara
kita tidak pernah mensyukuri 99 anugerah yang kita miliki. 

Dan sang Raja pun Terhenyak dan sadar akan kesalahan nya.

Ya benar.
Inilah jawaban atas kegelisahan ku selama ini kata Raja
"AKU KURANG MENSYUKURI SEGALA ANUGERAH YANG SUDAH KU TERIMA SAMPAI SAAT INI !"

Raja pun gembira dan menjadi bahagia 
karena sudah menerima jawaban atas kegelisahan nya selama ini.

Kisah ini memberi pelajaran yang sangat berharga bahwa nikmat kebaikan Allah telah dicurahkan begitu banyak kepada kita, namun seringkali banyak diantara kita masih saja sibuk  mencari, mencari dan mencari menant, menanti dan menanti sesuatu yang belum tentu ada sehingga
kita lupa  MENSYUKURI dengan apa yang sudah kita terima dan kita miliki.

Hargai apa yang kita  Miliki SAAT INI.
KEBAHAGIAAN  tidak akan pernah datang kepada mereka yang tidak pernah  BERSYUKUR.


Senin, 16 September 2019

ENERGI AL-FATIHAH DALAM KEHIDUPAN

Tadabbur
Q.S. Al-Fatihah Part 1

Dalam hidup kita, tentunya banyak surat Al-Fatihah terucap oleh setiap lidah orang yang beriman dalam kehidupan sehari-hari. Jika sehari terucap 17 kali maka sebulan akan terucap 510 kali. Setahun terucap 6.120 kali. Dalam waktu sepuluh tahun terucap 61.200 kali. Masyaa Allah... Semoga Allah mencatat pahala bacaan surat Al-Fatihah kita, yang terdiri dari 143 huruf x 10 = 1.430 kebaikan dan terdiri dari 29 kata.

Membayangkan bagaimana kalau bacaan Al-Fatihah kita ditolak oleh Allah (semoga Allah menyayangi kita) yang disebabkan kita kurang menghayatinya, tergesa-gesa membacanya, dan tidak menikmatinya bahkan tidak khusyu'. Jujurlah kepada Allah, dari sehari 17 kali bahkan lebih jika dengan shalat-shalat sunnah berapa kali kita khusyu menghayati pesan-pesan Nya dan makna-maknanya? lebih sedih lagi bagaimana dengan saudara-saudara kita yang tidak shalat.

Betapapun agungnya surat ini, dan luas maknanya, jika kita sedikit memahaminya dan kurang khusyu' membacanya, apalah artinya puluhan ribu kali kita sudah membacanya selama 10 tahun. Inilah yang seharusnya menjadi kekhawatiran kita, sehingga kita harus tergugah untuk menggali surat yang sangat dimuliakan Allah ini. 

Rasulullah shalallahu'alaihissalam bersabda : "Demi Allah yang diriku ditangan-Nya, tidaklah diturunkan baik dalam Taurat, Injil, dan Zabur bahkan dalam Al-Quran sepertinya, itulah Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat yang selalu diulang-ulang, dan (ringkasan) dari Al-Quran yang agung yang diberikan kepadaku. (HR An-Nasai, At-Turmudzi dan Ibnu Khuzaimah : Hadits Shahih)

Inilah yang menjadi motivasi kita untuk mendalami surah Al-Fatihah ini, Al-Fatihah yang kita baca sehari-hari kelihatannya masalah sepele dan menjadi rutinitas yang nyaris tidak menjadi perhatian kita, sehingga berdampak minim manfaat dari surat yang sangat agung ini.

Manfaat yang paling utama dari surat ini seharusnya adalah meluapnya energi besar dalam berinteraksi dengan Al-Quran secara utuh, membacanya, menghafalnya, mengulangnya, merenunginya, mengamalkan, memperjuangkan, dan mensosialisasikannya atau mengajarkannya kepada ummat. Mengapa? karena Al-Fatihah adalah Ummul Kitab (Induk Al-Quran) disebut juga Fatihatul kitab (Pembuka kitab) 

Seharusnya jika induk dan pembukanya mendapatkan perhatian lebih dan intensif akan memberi dampak yang signifikan, yakni siap membuka dan membedah isi Al-Qur'an seluruhnya. dengan semangat dan niat istiqamah dijalan Allah sampai Allah memanggil kita. 

Bersambung....

*****

Disarikan dari Buku ; Energi Al-Fatihah karya KH Abdul Aziz Abdurrauf, Lc Al-Hafidz.

Rabu, 11 September 2019

Kisah lelaki yang terbunuh tragis pada 10 Muharram



Lelaki itu berusia sekitar 58 tahun. Pada hari kesepuluh bulan Muharram, di tahun 61 H, selepas menunaikan shalat subuh, dia bergegas keluar tenda dan menaiki kuda kesayangannya. Pria itu menatap pasukan yang tengah mengepungnya. Mulailah dia berpidato yang begitu indah dan menyentuh hati:

قال:
أما بعد، فانسبوني فانظروا من أنا، ثم ارجعوا إلى أنفسكم وعاتبوها، فانظروا، هل يحل لكم قتلي وانتهاك حرمتي؟ ألست ابن بنت نبيكم ص وابن وصيه وابن عمه، وأول المؤمنين بالله والمصدق لرسوله بما جاء به من عند ربه! او ليس حمزة سيد الشهداء عم أبي! أوليس جعفر الشهيد الطيار
ذو الجناحين عمى! [او لم يبلغكم قول مستفيض فيكم: إن رسول الله ص قال لي ولأخي: هذان سيدا شباب أهل الجنة!] فإن صدقتموني بما أقول- وهو الحق- فو الله ما تعمدت كذبا مذ علمت أن الله يمقت عليه أهله، ويضر به من اختلقه، وإن كذبتموني فإن فيكم من إن سألتموه عن ذلك أخبركم، سلوا جابر بن عبد الله الأنصاري، أو أبا سعيد الخدري، أو سهل بن سعد الساعدي، أو زيد بن أرقم، أو أنس بن مالك، يخبروكم أنهم سمعوا هذه المقاله من رسول الله ص لي ولأخي.
أفما في هذا حاجز لكم عن سفك دمي!

“Lihat nasabku. Pandangilah siapa aku ini. Lantas lihatlah siapa diri kalian. Perhatikan apakah halal bagi kalian untuk membunuhku dan menciderai kehormatanku. 

“Bukankah aku ini putra dari anak perempuan Nabimu? Bukankah aku ini anak dari washi dan keponakan Nabimu, yang pertama kali beriman kepada ajaran Nabimu? 

“Bukankah Hamzah, pemuka para syuhada, adalah Pamanku? Bukankah Ja’far, yang akan terbang dengan dua sayap di surga, itu Pamanku? 

“Tidakkah kalian mendengar kalimat yang viral di antara kalian bahwa Rasulullah berkata tentang saudaraku dan aku: “keduanya adalah pemuka dari pemuda ahli surga”?

“Jika kalian percaya dengan apa yang aku sampaikan, dan sungguh itu benar karena aku tak pernah berdusta. Tapi jika kalian tidak mempercayaiku, maka tanyalah Jabir bin Abdullah al-Anshari, Abu Sa’id al-Khudri, Sahl bin Sa’d, Zaid bin Arqam dan Anas bin Malik, yang akan memberitahu kalian bahwa mereka pun mendengar apa yang Nabi sampaikan mengenai kedudukan saudaraku dan aku.

“Tidakkah ini cukup menghalangi kalian untuk menumpahkan darahku?”

Kata-kata yang begitu eloknya itu direkam oleh Tarikh at-Thabari (5/425) dan Al-Bidayah wan Nihayah (8/193).

Namun mereka yang telah terkunci hatinya tidak akan tersadar. Pasukan yang mengepung atas perintah Ubaidullah bin Ziyad itu memaksa pria yang bernama Husein bin Ali  itu untuk mengakui kekuasaan Khalifah Yazid bin Mu’awiyah. 

Tidakkah ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa pertarungan di masa Khilafah dulu itu sampai mengorbankan nyawa seorang Cucu Nabi Saw. Apa masih mau bilang khilafah itu satu-satunya solusi umat?

Simak pula bagaimana Ibn Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah bercerita bagaimana Sayidina Husein terbunuh di Karbala pada 10 Muharram (asyura).

Pasukan memukul kepala Husein dengan pedang hingga berdarah. Husein membalut luka di kepalanya dengan merobek kain jubahnya. Dan dengan cepat balutan kain terlihat penuh dengan darah Husein. Ada yang kemudian melepaskan panah dan mengenai leher Husein. Namun beliau masih hidup sambil memegangi lehernya menuju ke arah sungai karena kehausan. Shamir bin Dzil Jawsan memerintahkan pasukannya menyerbu Husein. Mereka menyerang dari segala penjuru. Mereka tak memberinya kesempatan untuk minum.

Ibn Katsir menulis: “Yang membunuh Husein dengan tombak adalah Sinan bin Anas bin Amr Nakhai, dan kemudian dia menggorok leher Husein dan menyerahkan kepala Husein kepada Khawali bin Yazid.” (Al-Bidayah, 8/204).

Anas melaporkan bahwa ketika kepala Husein yang dipenggal itu dibawa ke Ubaidullah bin Ziyad, yang kemudian memainkan ujung tongkatnya menyentuh mulut dan hidung Husein, Anas berkata: “Demi Allah! sungguh aku pernah melihat Rasulullah mencium tempat engkau memainkan tongkatmu ke wajah Husein ini.”

Ibn Katsir mencatat 72 orang pengikut Husein yang terbunuh hari itu. Imam Suyuthi dalam Tarikh al-Khulafa mencata 4 ribu pasukan yang mengepung Husein, dibawah kendali Umar bin Sa’d bin Abi Waqash. 

Pada hari terbunuhnya Husein, Imam Suyuthi mengatakan dunia seakan berhenti selama tujuh hari. Mentari merapat laksana kain yang menguning. Terjadi gerhana matahari di hari itu. Langit terlihat memerah selama 6 bulan. 

Imam Suyuthi juga mengutip dari Imam Tirmidzi yang meriwayatkan kisah dari Salma yang menemui Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad, yang saat itu masih hidup (Ummu Salamah wafat pada tahun 64 H, sementara Husein terbunuh tahun 61 H).

Salma bertanya: “Mengapa engkau menangis?”

Ummu Salamah menjawab: “Semalam saya bermimpi melihat Rasulullah yang kepala dan jenggot beliau terlihat berdebu. Saya tanya ‘mengapa engkau wahai Rasul?’

Rasulullah menjawab: “saya baru saja menyaksikan pembunuhan Husein.’”

Begitulah dahsyatnya pertarungan kekuasaan di masa khilafah dulu. Mereka tidak segan membunuh cucu Nabi demi kursi khalifah. Apa mereka sangka Rasulullah tidak akan tahu peristiwa ini? Lantas apakah mereka yang telah membunuh Sayidina Husein kelak masih berharap mendapat syafaat datuknya Rasulullah di padang mahsyar?

Dalam kisah yang memilukan ini sungguh ada pelajaran untuk kita semua. 

55 AMALAN SUNNAH RASULULLAH SAW



1. MENUNDUKKAN  PANDANGAN
Pandangan mata adalah anak panah iblis. Lihat bukan muhrim sekali saja. Lihat kali kedua akan hilang nikmat ibadah 40 hari. Tiada kusyuk.

2. MAKAN GARAM
Celup jari kelingking dalam garam, menghisapnya sebelum dan selepas makan. Garam adalah penawar paling mujarab keracunan dan boleh menghalang sihir.

3. MINUM TANGAN KANAN
Sentiasa minum memegang gelas dengan tangan kanan. Iblis minum dengan tangan kiri.

4. SESAAT DI JALAN ALLAH
Sesaat berdiri di jalan Allah lebih baik dari solat di depan hajarul aswad pada malam Qadar walaupun hanya sekadar “hai kawan ayuhlah kita solat”

5. LANGKAH KANAN
Masuk masjid kaki kanan, keluar kaki kiri. Masuk rumah kaki kanan, keluar rumah kaki kiri. Masuk tandas kaki kiri, keluar kaki kanan.

6. MAKAN TIGA JARI
Nabi s.a.w makan kurma dengan 3 jari iatu jari ibu, telunjuk dan hantu. Kita makan nasi kalau susah bolehlah dengan 3 suapan pertama ikut sunnah.

7. JAMINAN ALLAH
3 orang mendapat jaminan Allah iaitu orang yang memberi salam sebelum masuk rumah, orang yang keluar ke masjid dan orang yang keluar ke jalan Allah.

8. GUNTING BULU
Apabila lelaki dan perempuan tidak menggunting, mengemas bulu kemaluan dan ketiak selama 40 hari, maka iblis akan bersarang dan berbuai di situ.

9. JANGAN BERSIUL
Jangan bersiul kerana sewaktu mula-mula dibuang ke dunia, iblis mengembara sambil bersiul-siul dan orang yang bersiul itu adalah penghibur iblis.

10. CARA POTONG KUKU TANGAN
Mula dari jari telunjuk yang kanan terus ke kanan sampai kelingking kanan, disambung dari kelingking kiri ke ibu jari kiri hingga ibu jari kanan.

11. CARA POTONG KUKU KAKI
Mula dari kelingking kanan ke sebelah kiri sampai kelingking sebelah kiri.

12. PANJANG LENGAN BAJU
Panjang lengan baju Rasulullah SAW adalah hanya sampai pergelangan tangan sahaja.

13. PAKAIAN KESUKAAN
Pakaian kesukaan Rasulullah SAW adalah gamis iaitu baju labuh atau kurta.

14. BERSIWAK
Jika didahului dengan bersiwak (bersugi), satu kali anda bertasbih maka Allah hitung 70 kali bertasbih. Jika bersolat akan dihitung 70 kali solat.

15. DOA DALAM SUJUD
Saat yang paling hampir antara seseorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika bersujud kerana itu hendaklah kamu memperbanyakkan doa di dalamnya.

16. ADAB DI TANDAS
Masuk tandas kaki kiri, pakai alas kaki dan tutup kepala.

17. ADAB MAKAN
Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas. Sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas.

18. TIGA JENIS ORANG
3 jenis orang yang tidak akan dipandang oleh Allah SWT pada hari kiamat iaitu orang tua penzina, Raja yang berdusta, orang miskin yang sombong.

19. PAKAI MINYAK WANGI
Memakai minyak wangi adalah Sunnah maka pakailah terutama ketika hendak bersolat, ke masjid atau ke mana sahaja.

20. AMBIL WUDUK SEBELUM TIDUR
Gosok gigi dan ambil wuduk sebelum tidur malam kerana menjadi amalan yang sangat dirahmati dan menghindar gangguan iblis dan syaitan.

21. CINCIN PERAK
Pakai cincin perak di kelingking kanan atau kiri. Akan mendapat pahala Sunnah berterusan selama memakainya.

22. SOLAT FARDHU DI MASJID
Nabi SAW tidak pernah solat fardhu di rumah. Setiap langkah kanan ke masjid akan diangkat satu darjat dan langkah kiri akan dihapus satu dosa.

23. PAKAI CELAK
Gunakan celak ismid (dari galian) kerana ia menguatkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata. Setiap malam dicalit tiga kali pada mata kanan dan kiri.

24. PANJANG PAKAIAN
Panjang pakaian , jubah atau seluar seorang muslim adalah antara setengah betis dan tidak melebihi buku lali .

25. SOLAT FARDHU BERJEMAAH
Solat fardhu berjemaah di masjid dibayar 27 kali lipat dari solat sendirian di rumah. Jika anda waras dan sempurna akal, di manakah anda akan solat?

26. MENGUAP
Menguap adalah dari syaitan. Bila rasa hendak menguap, tahanlah atau tutuplah mulut dengan belakang tangan kerana syaitan akan masuk melalui mulut.

27. MENYIMPAN JANGGUT
Memotong misai dan menyimpan janggut. Lebih afdal dengan jambang sekali. Diberi pahala amal berterusan selama menyimpannya.

28. JANGAN MENGH

ADAP KIBLAT KETIKA BUANG AIR
Jangan menghadap / membelakang Kiblat ketika buang air kecil / besar. Dibolehkan bila dalam bangunan, itupun kalau terpaksa.

29. WARNA PAKAIAN RASULULLAH
Disunatkan memakai pakaian berwarna putih kerana Rasulullah SAW menyukai pakaian berwarna putih.

30. POSISI TIDUR
Posisi tidur yang dianjurkan ialah mengereng di atas rusuk kanan, muka dan badan mengadap kiblat dan tapak tangan kanan di bawah pipi.

31. MINUM LEPAS MAKAN
Lepas makan nasi jangan terus minum. Tunggu sebentar anggaran selama berjalan 40 langkah barulah minum.

32. TIDUR SEBELUM ZOHOR
Tidur sebentar sebelum Zohor kerana ianya membantu ibadah di malam hari dan bangun sebelum gelincir matahari untuk solat Zohor.

33. BERDIRI HORMAT
Rasulullah SAW membenci perbuatan orang bangun dari tempat duduk dan berdiri memberi hormat apabila baginda lalu atau masuk ke suatu majlis.

34. PAKAIAN BERWARNA
Dilarang memakai pakaian warna kuning kemerahan seperti yang dipakai oleh sami Hindu / Buddha khususnya bagi lelaki.

35. MAKAN DENGAN ORANG MISKIN
Rasulullah SAW suka memberi makan atau makan bersama orang miskin. Jika kita makan bersama orang miskin, hendaklah kita mendahulukan mereka.

36. MENU RASULULLAH
Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air sejuk yang dicampur dengan sesendok madu asli.

37. PEMBERIAN YANG TIDAK BOLEH DITOLAK
Ada 3 pemberian yang tidak boleh ditolak iaitu bantal, minyak wangi dan susu.

38. KETAWA RASULULLAH
Ketawa Rasulullah SAW hanyalah senyuman.

39. MINUMAN RASULULLAH
Minuman yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah minuman yang manis dan dingin.

40. HISAP AIR DALAM HIDUNG
Ketika membersihkan diri setelah bangun tidur jangan lupa menghisap air ke dalam hidung 3x kerana syaitan bermalam dalam lubang hidung.

41. BERI MAKAN ANAK YATIM
Nabi SAW suka memberi makan anak yatim. Sesiapa yang duduk makan bersama anak yatim dalam satu bekas, syaitan tidak akan menghampiri bekas tersebut.

42. LARANGAN PAKAI CINCIN
Dilarang memakai cincin di jari telunjuk dan jari tengah.

43. BANGUN TIDUR
Nabi SAW bangun tidur lalu duduk seraya mengusap muka dengan telapak tangan agar hilang ngantuknya dan membaca doa bangun tidur.

44. KONGSI MAKANAN
Jangan kedekut berkongsi makanan. Nabi SAW suka makan makanan yang banyak tangan memakannya.

45. 4 RAKAAT SEBELUM ZOHOR
Solat 4 rakaat setelah gelincir matahari sebelum zohor. Saat itu pintu langit dibuka untuk menerima amal soleh dan tertutup ketika solat zohor.

46. ISTIGHFAR
Nabi SAW beristighfar kepada Allah mohon keampunan dosa dan bertaubat setiap hari lebih dari 70 kali.

47. JANGAN MENCACI MAKANAN
Jangan mencaci makanan. Jika suka, makanlah , jika tidak suka biarkan sahaja.

48. APABILA BERTAMU
Apabila bertamu, jangan berdiri memberi salam di depan muka pintu tetapi dari sisi agar terpelihara pandangan dari melihat terus ke dalam rumah.

49. JAWAB SALAM DALAM TANDAS
Tidak diperkenan menjawab salam ketika di dalam tandas kerana ada lafaz Allah dalam kalimah jawab salam. Cukup dengan berdehem atau isyarat suara.

50. MAKANAN PANAS
Rasulullah SAW melarang meniup makanan panas. Hendaklah biarkan sejuk sedikit hingga mudah untuk dimakan.

51. GILIRAN MINUM
Jika berkongsi minum dalam satu bekas atau botol, hendaklah memberi giliran minum yang berikut kepada orang yang di sebelah kanan.

52. 3 AMAL
Nabi SAW menasihati jangan meninggalkan 3 amal iaitu puasa 3 hari sebulan (afdal 13,14,15 hb Hijrah), solat Dhuha dan solat sunat Witir.

53. JANGAN TIDUR MENIARAP
Jangan tidur meniarap kerana ia adalah posisi tidur ahli neraka dan yang dibenci Allah.

54. CARA PEGANG MISWAK
Miswak dipegang dalam keadaan jari kelingking dan ibu jari di bawah miswak dan jari lain di bahagian atas.

55. DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH
Dua rakaat sunat sebelum solat fardhu Subuh itu adalah lebih baik dari dunia dan segala isinya….

BERHATI-HATI DARI AURAT DUNIA



Syekh Abdul-Qadir Al-Jailani mengatakan, “Jika engkau melihat dunia berada di tangan pemiliknya dengan segala perhiasan, kebatilan, tipu daya, tempat pencariannya, dan racunnya yang sangat mematikan, disertai dengan lembutnya sentuhan lahirnya, tersembunyi batinnya, cepatnya dalam merusak sesuatu, cepatnya dalam membunuh orang yang mencoba untuk menyentuhnya, lalu dia tertipu dan terlalaikan dengan dunia tersebut dari Sang Pemiliknya dan merusak janjinya, maka jadilah kau itu seperti orang yang melihat aurat orang lain yang sedang buang hajat di padang dan mencium baunya yang tidak sedap. 

Tentunya, engkau akan menundukkan pandanganmu dari auratnya dan menutup hidungmu agar tidak mencium baunya yang kurang enak. Seperti itulah kamu seharusnya bersikap ketika melihat dunia. 
Apabila kamu melihat dunia, tundukkan pandanganmu dari segala bentuk perhiasannya dan tutuplah hidungmu dari bau segala bentuk kesenangan dan kenikmatannya, agar kamu selamat darinya dan dari segala bentuk kejahatannya. Kamu akan didatangi bagian dari dunia dengan sendirinya, sedangkan kau tetap merasa tenang dan nyaman.

ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA berfirman kepada Nabi Muhammad SHALALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM, “Dan janganlah tujukan kedua matamu kepada apa yang telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu itu lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S. Thaha: 131)

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kitab Futuhul-Ghaib

Selasa, 10 September 2019

MENJEMPUT PERTOLONGAN ALLAH SWT



Apabila Siti Hajar berlari mengejar Target sesungguhnya bukanlah untuk mencari air Zaz zam tetapi menjemput pertolongan Allah dengan cara Action.

Wahai sungguh diatas padang pasir yang sangat panas terik matahari

Wahai sungguh tiada tempat berteduh selain bebatuan dan pepasir

Wahai sungguh tiada kehidupan selain gurun sahara yg luas

Kenapa Allah datangkan air zamzam kepada siti hajar?

Karena siti hajar Larinya benar
Karena siti hajar targetnya benar
Karena siti hajar total bergantungnya benar

Maka air zamzam itu melambangkan hasil usaha.

Apabila kita benar larinya
Apabila kita benar targetnya
Apabila kita benar total bergantungnya

Maka kita akan melihat
Keluarga kita ditolong Allah
Rizki kita selalu ada saat butuh
Pekerjaan kita diridhoi Allah
Hidup kita bahagia

Itulah Air Zamzam yg mengalir di rumah tangga kita
Itulah Air zamzam yg mengalir di rumah kita
Dikeluarga kita
Di pekerjaan kita
Di kehidupan kita

Maka jemputlah pertolongan Allah dengan cara  BERLARI DAN KEJAR TARGET seperti siti hajar berlari...